kedokteran gigi
Rabu, 09 Februari 2011
CARA MENYIKAT GIGI YANG BAIK DAN BENAR
1. letakkan posisi sikat 45 derajat terhadap gusi
2. Gerakan sikat dari arah gusi kebawah untuk gigi Rahang Atas (seperti mencungkil)
3. Gerakan sikat dari arah gusi ke atas untuk gigi rahang bawah
4. Sikat seluruh permukaan yang menghadap bibir dan pipi serta permukaan dalam dan luar gigi dengan cara tersebut.
5. Sikat permukaan kunyah gigi dari arah belakang ke depan.
Tambahan karena respon pak Urip:
Mengapa menggunakan cara vertikal tersebut? Karena tujuan menyikat gigi adalah mengangkat sisa makanan yang biasanya menumpuk di leher gusi, gerakan horisontal selain tidak mengangkat sisa makanan yg terletak di sela2 gigi, juga akan menyebabkan perlekatan papila gusi (gusi yg terletak di antar gigi2) lama2 lepas sehingga akar gigi lama2 terbuka hal ini lama kelamaan dapat menyebabkan rasa linu meski gigi masih sehat.. tapi tidak bertahan lama sampe tua, akibat resopsi tulang alveolar.
Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut
Gigi tidak hanya memiliki fungsi untuk mengunyah makanan tapi juga memiliki fungsi ekstetika yang menunjang kecantikan. Karenanya, sangat perlu untuk menjaga kebersihan dan kesehatannya. Jangan sampai gigi rusak akibat kurang dijaga kebersihannya.
Kerusakan pada gigi juga dapat menimbulkan gangguan pada organ tubuh lain. Komplikasi penyakit yang menjalar ke organ lain akibat gangguan kesehatan pada gigi sering ditemukan. Untuk itu, kesehatan gigi harus benar-benar diperhatikan.
Sebaiknya merawat gigi sejak dini. Jangan menunggu gigi bermasalah baru kemudian mengunjungi dokter gigi. Gigi yang dirawat sejak dini akan lebih sehat dan bebas dari masalah-masalah dan gangguan kesehatan gigi saat kita dewasa.
Gigi yang putih belum tentu sehat. Gigi yang sehat haruslah ditunjang dengan gusi dan akar yang kuat. Sebenarnya, untuk mendapatkan gigi yang sehat, tidak membutuhkan usaha yang sulit. Berikut ini adalah beberapa cara untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut:
Menyikat gigi setiap sehabis makan dengan cara yang baik.
Usahakan menjangkau dan membersihkan seluruh permukaan gigi.
Menggunakan sikat gigi yang baik, yang lembut dan tak melukai gusi.
Menggunakan pasta gigi yang mengandung zat-zat yang diperlukan, misalnya fluoride dan kalsium.
Menggunakan obat kumur sehabis menggosok gigi untuk mematikan bakteri yang teringgal di sela-sela gigi.
Menghindari makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin serta makanan yang manis dan lengket di gigi.
Merawat Gigi Sensitif
Bila gigi terasa ngilu saat minum air dingin atau saat makan makanan asam atau manis maka gigi termasuk kategori gigi sensitif. Gigi sensitif akan lebih mudah terserang penyakit gigi. Karena itu, butuh perhatian ekstra agar gigi tidak sampai rusak. Faktor yang paling banyak menyebabkan gigi sensitif adalah :
Kebiasaan menggosok gigi yang salah. Tekanan berlebihan pada saat menggosok gigi dapat membuat gusi mengalami iritasi, menyebabkan gigi berlubang, penipisan email gigi, bahkan dapat menimbulkan kerusakan hingga ke akar gigi.
Pada kondisi mulut yang tidak sehat terdapat plak atau karang gigi yang menjadi tempat bersarangnya kuman. Karang tersebut juga lama-lama dapat mengiritasi gigi dan juga menimbulkan bau mulut.
Penumpukan sisa-sisa makanan di daerah pertemuan gigi. Lama kelamaan sisa-sisa makanan tersebut menumpuk dan lambat laun mengirisitasi gusi sehingga menyebabkan gigi keropos.
Rawat Gigi Dengan Produk HD
Mencegah lebih baik daripada mengobati. Bila gigi sudah terlajur rusak, akan lebih slulit untuk mengembalikannya pada kondisi yang sehat. Mulailah merawat gigi dan mulut sejak dini. Gunakan pasta gigi yang mampu menunjang menjaga kesehatan gigi.
High-Desert Polifrez, pasta gigi berbentuk gel yang merupakan kombinasi bee propolis dan tea tree oil, dapat membantu kesehatan gigi dan mulut. Kandungan ini dapat membantu mengatasi tartar dan plak serta memberikan rasa segar pada napas.
Selain menghambat pembentukan plak, High-Desert Polifrez juga dapat membantu mengatasi gingivitis, membantu menghambat organisme berbahaya dan bakteri di dalam mulut serta membantu memutihkan gigi.
Perbedaan Malpraktik dan Kelalaian (Malpractice v. Negligence)
Beberapa penulis mengatakan bahwa antara negligence dengan malpractice hampir tidak ada perbedaannya. Para pakar yang disebutkan oleh Guwandi (2004) yang menyamakan antara negligence dengan malpractice tersebut adalah :
1. Creighton mengemukakan bahwa malpractice merupakan sinonim dari professional negligence.
2. Mason-Mc Call Smith menyebutkan bahwa "Malpractice is a term which is increasingly widely used as a synonim for "medical negligence".
Demikian juga didalam beberapa literatur, seringkali istilah malpractice dan negligence ini sering digunakan secara bergantian.
Guwandi (2004) tidak sependapat dengan pendapat para pakar pada umumnya. Menurut Guwandi malpractice mempunyai arti lebih luas daripada negligence (kelalaian), karena dalam malpractice selain tindakan yang termasuk dalam kelalaian juga ada tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori kesengajaan dan melanggar undang-undang. Malpraktik yang dilakukan dengan sengaja merupakan bentuk malpraktik murni yang termasuk didalam criminal malpractice.
Untuk memperjelas perbedaan antara malpraktik dan kelalaian, dapat diperjelas dengan contoh kasus sebagai berikut :
a. Malpraktik yang dilakukan dengan sengaja (merupakan istilah malpraktik dalam arti sempit) atau dapat disebut sebagai criminal malpractice adalah perbuatan / tindakan dokter yang secara jelas-jelas melanggar undang-undang, antara lain :
* Melakukan pengguguran kandungan
* Melakukan euthanasia
* Memberikan surat keterangan palsu atau isinya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
b. Kelalaian merupakan bentuk perbuatan yang dilakukan dengan tidak sengaja, misalnya :
* Karena tertukarnya rekam medis, dokter keliru melakukan tindakan pembedahan kepada pasien.
* Dokter lupa memberikan informasi kepada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, sehingga operasi dilakukan tanpa disertai informed consent.
Selain contoh tersebut diatas, Guwandi (2004) juga mengemukakan perbedaan antara malpraktik dan kelalaian dapat dilihat dari motif atau tujuan dilakukannya perbuatan tersebut, yaitu ;
a. Pada malpraktik (dalam arti sempit) - tindakan yang dilakukan secara sadar, dengan tujuan yang sudah mengarah kepada akibat yang ditimbulkan atau petindak tidak peduli kepada akibat dari tindakannya yang telah diketahuinya melanggar undang-undang.
b. Pada kelalaian - petindak tidak menduga terhadap timbulnya akibat dari tindakannya. Akibat yang terjadi adalah diluar kehendak dari petindak dan tidak ada motif dari petindak untuk menimbulkan akibat tersebut.
Sumber Rujukan :
Isfandyarie, A, 2006, Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter Buku 1, Prestasi Pustaka Publisher : Jakarta.
1. Creighton mengemukakan bahwa malpractice merupakan sinonim dari professional negligence.
2. Mason-Mc Call Smith menyebutkan bahwa "Malpractice is a term which is increasingly widely used as a synonim for "medical negligence".
Demikian juga didalam beberapa literatur, seringkali istilah malpractice dan negligence ini sering digunakan secara bergantian.
Guwandi (2004) tidak sependapat dengan pendapat para pakar pada umumnya. Menurut Guwandi malpractice mempunyai arti lebih luas daripada negligence (kelalaian), karena dalam malpractice selain tindakan yang termasuk dalam kelalaian juga ada tindakan-tindakan yang termasuk dalam kategori kesengajaan dan melanggar undang-undang. Malpraktik yang dilakukan dengan sengaja merupakan bentuk malpraktik murni yang termasuk didalam criminal malpractice.
Untuk memperjelas perbedaan antara malpraktik dan kelalaian, dapat diperjelas dengan contoh kasus sebagai berikut :
a. Malpraktik yang dilakukan dengan sengaja (merupakan istilah malpraktik dalam arti sempit) atau dapat disebut sebagai criminal malpractice adalah perbuatan / tindakan dokter yang secara jelas-jelas melanggar undang-undang, antara lain :
* Melakukan pengguguran kandungan
* Melakukan euthanasia
* Memberikan surat keterangan palsu atau isinya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya
b. Kelalaian merupakan bentuk perbuatan yang dilakukan dengan tidak sengaja, misalnya :
* Karena tertukarnya rekam medis, dokter keliru melakukan tindakan pembedahan kepada pasien.
* Dokter lupa memberikan informasi kepada pasien yang akan dilakukan tindakan operasi, sehingga operasi dilakukan tanpa disertai informed consent.
Selain contoh tersebut diatas, Guwandi (2004) juga mengemukakan perbedaan antara malpraktik dan kelalaian dapat dilihat dari motif atau tujuan dilakukannya perbuatan tersebut, yaitu ;
a. Pada malpraktik (dalam arti sempit) - tindakan yang dilakukan secara sadar, dengan tujuan yang sudah mengarah kepada akibat yang ditimbulkan atau petindak tidak peduli kepada akibat dari tindakannya yang telah diketahuinya melanggar undang-undang.
b. Pada kelalaian - petindak tidak menduga terhadap timbulnya akibat dari tindakannya. Akibat yang terjadi adalah diluar kehendak dari petindak dan tidak ada motif dari petindak untuk menimbulkan akibat tersebut.
Sumber Rujukan :
Isfandyarie, A, 2006, Tanggung Jawab Hukum dan Sanksi Bagi Dokter Buku 1, Prestasi Pustaka Publisher : Jakarta.
Sabtu, 18 Desember 2010
Tips memperbaiki gigi tiruan yang sayapnya terlalu panjang
Berikut ini kami berikan beberapa tips dan pedoman yang mudah-mudahan berguna ketika Anda melakukan pembuatan gigi tiruan lepasan. Apabila Anda juga memiliki tips ataupun trik dalam pembuatan protesa lepasan, Anda dapat membagikannya kepada kami melalui kotak komentar yang ada di bawah artikel ini.
Tips memperbaiki gigi tiruan yang sayapnya terlalu panjang
Gunakan pasta putih dari ZnOE dan oleskan pada bagian sayap gigi tiruan. Pasang gigi tiruan dalam mulut, dan gerakan bibir dan pipi pasien seperti ketika kita melakukan muscle trimming. ZnOE pada bagian sayap yang terlalu panjang akan terhapus.
Lakukan sedikit penggerindaan pada bagian sayap tersebut, namun jangan terlalu banyak. Bagian sayap yang terlalu banyak dikurangi akan menyebabkan hilangnya atau bocornya seal yang merupakan salah satu elemen dari retensi gigi tiruan lepasan.
PS: terkadang apabila tidak ada pasta putih ZnOE, beberapa teman menganjurkan untuk menggunakan pasta gigi.
Tips uji coba landasan dan tanggul gigitan
Periksa adaptasi landasan. Untuk full denture, Anda dapat menggunakan spatel semen yang diselipkan di antara tanggul gigitan. Beri ungkitan kecil pada tiap bagian, apabila tanggul gigitan masih dapat bergerak berarti landasan gigi tiruan belum beradaptasi dengan baik.
Periksa dukungan terhadap bibir dan pipi. Untuk gigi tiruan sebagian lepasan, sesuaikan dengan lengkung gigi yang masih ada.
Tips menentukan dimensi vertikal
Pertama-tama dengan menentukan physiological rest position (PRP). Biasanya untuk memperoleh PRP pasien diinstruksikan untuk merilekskan otot rahang dan mengucapkan “mmm”.
Namun, terkadang pasien merasa kesulitan untuk merilekskan otot rahangnya sehingga PRP yang didapat lebih pendek dari yang seharusnya.
Salah satu cara untuk mengatasinya, instruksikan pasien untuk mengucapkan “aaaaeeemmm” secara perlahan-lahan. Pasien akan sedikit membuka mulutnya ketika mengucapkan huruf “aaa”, lalu pada saat kedua bibir pasien mulai berkontak ketika mengucapkan “eeemmm”, instuksikan pasien untuk menahan posisi tersebut lalu ukur PRP dari subnasion ke gnation (buat titik pedomannya terlebih dahulu).
Setelah PRP didapat, kurangi 2-3mm untuk mendapatkan dimensi vertikal. Biasanya dipakai ukuran 3 mm untuk free way space.
Syarat menentukan DV dengan oklusal stop
Apabila pasien masih memiliki oklusal stop, dimensi vertikal dapat langsung ditentukan dengan mengoklusikan gigi secara sentrik.
Pasien dikatakan masih memiliki oklusal stop apabila masih ada minimal 3 titik kontak oklusi: satu di anterior, dua di posterior pada masing-masing sisi dari rahang.
Menentukan oklusi sentrik tanpa alat
Oklusi sentrik dapat ditentukan dengan alat Gothic Arch Tracer. Tanpa alat tersebut, Anda juga dapat memperoleh oklusi sentrik dari pasien dengan cara:
1. Oklusikan gigi sambil menelan ludah.
2. Dorong dagu pasien ke belakang saat pasien mengoklusikan giginya. Kepala pasien dalam keadaan bersandar pada head rest kursi.
3. Instruksikan pasien untuk menyentuh bagian palatum paling posterior dengan menggunakan lidahnya, lalu oklusikan gigi.
4. Instruksikan pasien untuk mendongakkan kepalanya sejauh mungkin, lalu secara perlahan oklusikan gigi.
Lakukanlah paling tidak 2 dari metode-metode di atas untuk menemukan posisi oklusi sentrik yang paling posterior. Biasanya metode mendongakkan kepala selalu berhasil mendapatkan posisi sentrik yang optimal.
Fiksasi tanggul gigitan
Dalam pembuatan gigi tiruan penuh, apabila sudah didapatkan relasi sentrik setelah melakukan uji coba landasan dan tanggul gigitan, maka tanggul gigitan kedua rahang perlu difiksasi untuk mempertahankan posisi sentrik ini.
Caranya dapat dengan menggunakan potongan hecter yang sudah dipanaskan, lalu ditusukan pada tanggul gigitan. Perlu diingat, potongan hecter tidak boleh diletakkan pada garis orientasi median.
Tips insersi gigi tiruan lepasan
Periksa adaptasi: tekan-tekan tiap bagian gigi tiruan dari arah oklusal (bagian kanan, kiri, depan, belakang). Apabila terungkit ataupun tergoncang, maka adaptasi gigi tiruan tersebut masih kurang. Lakukan relining.
Periksa letak komponen retainer maupun oklusal rest: harus berada pada tempat atau posisi yang seharusnya.
Periksa retensi: Lepas gigi tiruan dengan menggunakan tekanan yang ringan, gerakan otot bibir dan pipi seperti ketika mengunyah.
Oklusi sentrik: periksa dengan menggunakan kertas artikulasi. Tidak boleh ada kontak prematur. Kontak prematur pada gigi tiruan lepasan dapat mengakibatkan resorpsi tulang alveolar.
Stabilisasi: Gunakan kertas artikulasi dan gerakan rahang bawah ke arah lateral kiri dan kanan. Teraan kertas artikulasi harus merata, apabila tidak merata berarti ada sangkutan atau interference yang akan mengganggu stabilisasi.
Periksa estetik dan kenyamanan pasien.
Tips mencetak AH line
AH line penting untuk mendapatkan letak perluasaan landasan rahang atas yang tepat pada bagian posterior.
Untuk mendapatkannya, instruksikan pasien untuk mengucapkan “aaa” pada saat dilakukan pencetakan dengan menggunakan sendok cetak pribadi.
Atau dengan cara lain yaitu, pasien diinstruksikan untuk menutup hidungnya dengan tangan lalu menghembuskan nafasnya ke arah hidung. Dengan begitu palatum lunak akan turun.
Pembuatan escape hole
Escape hole pada sendok cetak pribadi dibuat dengan tujuan untuk membantu mengalirkan bahan cetak agar bahan cetak tidak menekan jaringan.
Escape hole terutama dibuat pada daerah palatum. Apabila tidak dibuat escape hole pada bagian palatum, bahan cetak memerlukan jarak yang cukup jauh untuk mengalir keluar (dari palatum ke linggir alveolar, baru keluar melalui pinggiran sendok cetak). Dengan dibuat escape hole pada bagian palatum, maka bahan cetak akan langsung keluar melalui escape hole tanpa harus melalui jarak yang cukup jauh tadi.
Terkadang escape hole perlu dibuat pada daerah puncak linggir alveolar apabila terdapat jaringan flabby pada daerah tersebut.
removable denture
Patokan menentukan estetik gigi tiruan lepasan
Sesuaikan panjang gigi yang terlihat dengan high lip line, dan lebar 6 gigi anterior dengan caninus line.
Sesuaikan dengan median line wajah untuk mendapatkan kesimetrisan.
Sesuaikan warna gigi dengan warna kulit, usia ataupun gigi yang masih ada.
Sesuaikan bentuk gigi dengan bentuk wajah, bukan dengan jenis kelamin.
http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/2010/02/beberapa-tips-dalam-pembuatan-gigi.html
Tips memperbaiki gigi tiruan yang sayapnya terlalu panjang
Gunakan pasta putih dari ZnOE dan oleskan pada bagian sayap gigi tiruan. Pasang gigi tiruan dalam mulut, dan gerakan bibir dan pipi pasien seperti ketika kita melakukan muscle trimming. ZnOE pada bagian sayap yang terlalu panjang akan terhapus.
Lakukan sedikit penggerindaan pada bagian sayap tersebut, namun jangan terlalu banyak. Bagian sayap yang terlalu banyak dikurangi akan menyebabkan hilangnya atau bocornya seal yang merupakan salah satu elemen dari retensi gigi tiruan lepasan.
PS: terkadang apabila tidak ada pasta putih ZnOE, beberapa teman menganjurkan untuk menggunakan pasta gigi.
Tips uji coba landasan dan tanggul gigitan
Periksa adaptasi landasan. Untuk full denture, Anda dapat menggunakan spatel semen yang diselipkan di antara tanggul gigitan. Beri ungkitan kecil pada tiap bagian, apabila tanggul gigitan masih dapat bergerak berarti landasan gigi tiruan belum beradaptasi dengan baik.
Periksa dukungan terhadap bibir dan pipi. Untuk gigi tiruan sebagian lepasan, sesuaikan dengan lengkung gigi yang masih ada.
Tips menentukan dimensi vertikal
Pertama-tama dengan menentukan physiological rest position (PRP). Biasanya untuk memperoleh PRP pasien diinstruksikan untuk merilekskan otot rahang dan mengucapkan “mmm”.
Namun, terkadang pasien merasa kesulitan untuk merilekskan otot rahangnya sehingga PRP yang didapat lebih pendek dari yang seharusnya.
Salah satu cara untuk mengatasinya, instruksikan pasien untuk mengucapkan “aaaaeeemmm” secara perlahan-lahan. Pasien akan sedikit membuka mulutnya ketika mengucapkan huruf “aaa”, lalu pada saat kedua bibir pasien mulai berkontak ketika mengucapkan “eeemmm”, instuksikan pasien untuk menahan posisi tersebut lalu ukur PRP dari subnasion ke gnation (buat titik pedomannya terlebih dahulu).
Setelah PRP didapat, kurangi 2-3mm untuk mendapatkan dimensi vertikal. Biasanya dipakai ukuran 3 mm untuk free way space.
Syarat menentukan DV dengan oklusal stop
Apabila pasien masih memiliki oklusal stop, dimensi vertikal dapat langsung ditentukan dengan mengoklusikan gigi secara sentrik.
Pasien dikatakan masih memiliki oklusal stop apabila masih ada minimal 3 titik kontak oklusi: satu di anterior, dua di posterior pada masing-masing sisi dari rahang.
Menentukan oklusi sentrik tanpa alat
Oklusi sentrik dapat ditentukan dengan alat Gothic Arch Tracer. Tanpa alat tersebut, Anda juga dapat memperoleh oklusi sentrik dari pasien dengan cara:
1. Oklusikan gigi sambil menelan ludah.
2. Dorong dagu pasien ke belakang saat pasien mengoklusikan giginya. Kepala pasien dalam keadaan bersandar pada head rest kursi.
3. Instruksikan pasien untuk menyentuh bagian palatum paling posterior dengan menggunakan lidahnya, lalu oklusikan gigi.
4. Instruksikan pasien untuk mendongakkan kepalanya sejauh mungkin, lalu secara perlahan oklusikan gigi.
Lakukanlah paling tidak 2 dari metode-metode di atas untuk menemukan posisi oklusi sentrik yang paling posterior. Biasanya metode mendongakkan kepala selalu berhasil mendapatkan posisi sentrik yang optimal.
Fiksasi tanggul gigitan
Dalam pembuatan gigi tiruan penuh, apabila sudah didapatkan relasi sentrik setelah melakukan uji coba landasan dan tanggul gigitan, maka tanggul gigitan kedua rahang perlu difiksasi untuk mempertahankan posisi sentrik ini.
Caranya dapat dengan menggunakan potongan hecter yang sudah dipanaskan, lalu ditusukan pada tanggul gigitan. Perlu diingat, potongan hecter tidak boleh diletakkan pada garis orientasi median.
Tips insersi gigi tiruan lepasan
Periksa adaptasi: tekan-tekan tiap bagian gigi tiruan dari arah oklusal (bagian kanan, kiri, depan, belakang). Apabila terungkit ataupun tergoncang, maka adaptasi gigi tiruan tersebut masih kurang. Lakukan relining.
Periksa letak komponen retainer maupun oklusal rest: harus berada pada tempat atau posisi yang seharusnya.
Periksa retensi: Lepas gigi tiruan dengan menggunakan tekanan yang ringan, gerakan otot bibir dan pipi seperti ketika mengunyah.
Oklusi sentrik: periksa dengan menggunakan kertas artikulasi. Tidak boleh ada kontak prematur. Kontak prematur pada gigi tiruan lepasan dapat mengakibatkan resorpsi tulang alveolar.
Stabilisasi: Gunakan kertas artikulasi dan gerakan rahang bawah ke arah lateral kiri dan kanan. Teraan kertas artikulasi harus merata, apabila tidak merata berarti ada sangkutan atau interference yang akan mengganggu stabilisasi.
Periksa estetik dan kenyamanan pasien.
Tips mencetak AH line
AH line penting untuk mendapatkan letak perluasaan landasan rahang atas yang tepat pada bagian posterior.
Untuk mendapatkannya, instruksikan pasien untuk mengucapkan “aaa” pada saat dilakukan pencetakan dengan menggunakan sendok cetak pribadi.
Atau dengan cara lain yaitu, pasien diinstruksikan untuk menutup hidungnya dengan tangan lalu menghembuskan nafasnya ke arah hidung. Dengan begitu palatum lunak akan turun.
Pembuatan escape hole
Escape hole pada sendok cetak pribadi dibuat dengan tujuan untuk membantu mengalirkan bahan cetak agar bahan cetak tidak menekan jaringan.
Escape hole terutama dibuat pada daerah palatum. Apabila tidak dibuat escape hole pada bagian palatum, bahan cetak memerlukan jarak yang cukup jauh untuk mengalir keluar (dari palatum ke linggir alveolar, baru keluar melalui pinggiran sendok cetak). Dengan dibuat escape hole pada bagian palatum, maka bahan cetak akan langsung keluar melalui escape hole tanpa harus melalui jarak yang cukup jauh tadi.
Terkadang escape hole perlu dibuat pada daerah puncak linggir alveolar apabila terdapat jaringan flabby pada daerah tersebut.
removable denture
Patokan menentukan estetik gigi tiruan lepasan
Sesuaikan panjang gigi yang terlihat dengan high lip line, dan lebar 6 gigi anterior dengan caninus line.
Sesuaikan dengan median line wajah untuk mendapatkan kesimetrisan.
Sesuaikan warna gigi dengan warna kulit, usia ataupun gigi yang masih ada.
Sesuaikan bentuk gigi dengan bentuk wajah, bukan dengan jenis kelamin.
http://gigisehatbadansehat.blogspot.com/2010/02/beberapa-tips-dalam-pembuatan-gigi.html
Sabtu, 23 Oktober 2010
GIGI PALSU
Gigi Palsu
Pernah terbayang kalau kita tua nanti akan memakai gigi tiruan/ gigi palsu? Pastinya kita semua pernah melihat nenek, kakek atau orang tua kita memakai gigi palsu. Kebutuhan setiap orang untuk memakai gigi palsu cukup beragam, mulai dari kebutuhan untuk menggantikan gigi yang telah hilang, menggantikan gigi yang telah rusak dan dijadikan tanda status sosial yang sering kita dengar di daerah Madura.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika gigi tiruan dengan bahan alloy emas banyak dipakai oleh kalangan tertentu meskipun secara estetika kurang sesuai.
Secara umum gigi palsu yang pada dunia kedokteran gigi lebih dikenal sebagai gigi tiruan dibedakan menjadi dua yaitu gigi tiruan lepasan (GTL) dan gigi tiruan cekat (GTC). Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat dilepas dan dipasang oleh pengguna. Sedangkan gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang tidak dapat dilepas atau dipasang sendiri oleh pengguna.
Untuk lebih jelasnya bisa saya jelaskan seperti berikut:
1. Gigi Tiruan Sebagian
Yaitu gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi di dalam lengkung rahang. Ada dua macam gigi tiruan sebagian yaitu (1) Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, yaitu GTS yang bisa dilepas dengan mudah baik oleh pasien maupun oleh dokter gigi. (2) Gigi Tiruan Sebagian Cekat, yaitu GTS yang dalam penggunaannya tidak bisa dilepas dengan mudah oleh pasien.
2. Gigi Tiruan Lengkap
Yaitu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi dalam satu lengkung rahang maupun seluruh rahang di dalam rongga mulut
Bahan Gigi Tiruan
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat gigi tiruan adalah logam, akrilik dan porselen. Adapun logam yang biasa dipakai adalah alloy emas, alloy chromium cobalt, dan alloy chromium nikel. Ketiga bahan gigi tersebut dapat dipilih sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan ketersediaan biaya.
Halitosis
Halitosis atau napas yang kurang sedap, penyebab dari masalah napas kurang sedap ini, menurut Dr. Robert bisa terjadi karena adanya mikro organisme pada permukaan Iidah yang banyak menghasilkan VSC atau Volatile Sulfur Compound yang merupakan senyawa sulfur mudah menguap serta berbau tidak sedap. Yang terpenting untuk menghindari masalah ini adalah melakukan perawatan kesehatan dan kebersihan secara menyeluruh di semua bagian rongga mulut setiap hari.
Untuk masalah Halitosis yang cukup ekstrim, ahli Halitosis akan menganjurkan bahan-bahan pembantu yang bentuknya seperti odol, obat kumur dan gel yang berfungsi mengubah VSC menjadi tidak berbau. Untuk itu, pertama-tama dokter akan mengukur bau napas anda salah satu cara dengan alat Halimeter. kadang masalah gigi tiruan sangan berhubungan dengan bau mulut, oleh karena itu sangat dianjurkan untuk rekan-rekan yang memakai gigi palsu untuk membersihkan dengan ekstra gigi dan mulut agar tidak terjadi bau mulut, ya walaupun sebenarnya bau mulut tidak bisa kita hindari tapi setidaknya kita mengurangi bau yang kurang sedap itu. Karena pemakaian gigi tiruan merupakan memasang benda asing didalam rongga mulut kita. secara alamiah gigi tiruan tidak dapat meniru gigi asli kita secara untuh seperti mekanisme self cleansing, yaitu pembersihan yang dilakukan oleh pasangan gigi dan gusi.
Jadi apakah anda menunggu untuk dipasang gigi tiruan ato mulai menjaga kesehatan gigi dan mulut anda mulai dari sekarang?
n.b: sekedar info saja kalau harga gigi tiruan tidaklah murah, dan perlu ekstra dana dan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bukan hanya pada saat membuat namun untuk seterusnya selama anda memakai gigi tiruan. Saya tidak membahas masalah harga disini karena harga akan bervariasi untuk disetiap dokter.
Sumber :/bahan%20yg%20digunakn%20utk%20membuat%20gigi%20tiruan.mht
Pernah terbayang kalau kita tua nanti akan memakai gigi tiruan/ gigi palsu? Pastinya kita semua pernah melihat nenek, kakek atau orang tua kita memakai gigi palsu. Kebutuhan setiap orang untuk memakai gigi palsu cukup beragam, mulai dari kebutuhan untuk menggantikan gigi yang telah hilang, menggantikan gigi yang telah rusak dan dijadikan tanda status sosial yang sering kita dengar di daerah Madura.
Oleh karena itu tidak mengherankan jika gigi tiruan dengan bahan alloy emas banyak dipakai oleh kalangan tertentu meskipun secara estetika kurang sesuai.
Secara umum gigi palsu yang pada dunia kedokteran gigi lebih dikenal sebagai gigi tiruan dibedakan menjadi dua yaitu gigi tiruan lepasan (GTL) dan gigi tiruan cekat (GTC). Gigi tiruan lepasan adalah gigi tiruan yang dapat dilepas dan dipasang oleh pengguna. Sedangkan gigi tiruan cekat adalah gigi tiruan yang tidak dapat dilepas atau dipasang sendiri oleh pengguna.
Untuk lebih jelasnya bisa saya jelaskan seperti berikut:
1. Gigi Tiruan Sebagian
Yaitu gigi tiruan yang menggantikan satu atau lebih gigi di dalam lengkung rahang. Ada dua macam gigi tiruan sebagian yaitu (1) Gigi Tiruan Sebagian Lepasan, yaitu GTS yang bisa dilepas dengan mudah baik oleh pasien maupun oleh dokter gigi. (2) Gigi Tiruan Sebagian Cekat, yaitu GTS yang dalam penggunaannya tidak bisa dilepas dengan mudah oleh pasien.
2. Gigi Tiruan Lengkap
Yaitu gigi tiruan yang menggantikan seluruh gigi dalam satu lengkung rahang maupun seluruh rahang di dalam rongga mulut
Bahan Gigi Tiruan
Bahan yang biasa digunakan untuk membuat gigi tiruan adalah logam, akrilik dan porselen. Adapun logam yang biasa dipakai adalah alloy emas, alloy chromium cobalt, dan alloy chromium nikel. Ketiga bahan gigi tersebut dapat dipilih sesuai kebutuhan dan disesuaikan dengan ketersediaan biaya.
Halitosis
Halitosis atau napas yang kurang sedap, penyebab dari masalah napas kurang sedap ini, menurut Dr. Robert bisa terjadi karena adanya mikro organisme pada permukaan Iidah yang banyak menghasilkan VSC atau Volatile Sulfur Compound yang merupakan senyawa sulfur mudah menguap serta berbau tidak sedap. Yang terpenting untuk menghindari masalah ini adalah melakukan perawatan kesehatan dan kebersihan secara menyeluruh di semua bagian rongga mulut setiap hari.
Untuk masalah Halitosis yang cukup ekstrim, ahli Halitosis akan menganjurkan bahan-bahan pembantu yang bentuknya seperti odol, obat kumur dan gel yang berfungsi mengubah VSC menjadi tidak berbau. Untuk itu, pertama-tama dokter akan mengukur bau napas anda salah satu cara dengan alat Halimeter. kadang masalah gigi tiruan sangan berhubungan dengan bau mulut, oleh karena itu sangat dianjurkan untuk rekan-rekan yang memakai gigi palsu untuk membersihkan dengan ekstra gigi dan mulut agar tidak terjadi bau mulut, ya walaupun sebenarnya bau mulut tidak bisa kita hindari tapi setidaknya kita mengurangi bau yang kurang sedap itu. Karena pemakaian gigi tiruan merupakan memasang benda asing didalam rongga mulut kita. secara alamiah gigi tiruan tidak dapat meniru gigi asli kita secara untuh seperti mekanisme self cleansing, yaitu pembersihan yang dilakukan oleh pasangan gigi dan gusi.
Jadi apakah anda menunggu untuk dipasang gigi tiruan ato mulai menjaga kesehatan gigi dan mulut anda mulai dari sekarang?
n.b: sekedar info saja kalau harga gigi tiruan tidaklah murah, dan perlu ekstra dana dan waktu untuk mendapatkan hasil yang maksimal, bukan hanya pada saat membuat namun untuk seterusnya selama anda memakai gigi tiruan. Saya tidak membahas masalah harga disini karena harga akan bervariasi untuk disetiap dokter.
Sumber :/bahan%20yg%20digunakn%20utk%20membuat%20gigi%20tiruan.mht
Langganan:
Postingan (Atom)